Bagi saya, kota di sebelah paling timur Indonesia sebelum Papua itu menjadi destinasi impian saya di dalam negeri. Sudah lama berencana ingin ke "timur" lagi setelah pertama kalinya saya menginjakan kaki di timur Indonesia yaitu waktu ke Kupang dan Labuan Bajo. Ambon, ibu kota provinsi Maluku, memiliki letak geografis yang cukup unik karena dikelilingi Teluk Ambon jadi banyak ditemui pantai bagus disana. Oke jadi bertambah rasa penasaran saya.
Kali ini saya ditemani istri, Dita namanya. Sesama pecinta travelling, kami memutuskan Ambon untuk jalan - jalan pertama kali sebagai sepasang suami istri. You could say it a honeymoon trip 😉. Selayaknya budget traveller yang lain kami mulai hunting tiket murah dari jauh hari. Dari bandara internasional Soekarno Hatta cukup banyak rute penerbangan langsung ke Ambon. Akhirnya pilihan jatuh ke maskapai Garuda. Tiket seharga 1,3 juta OW berhasil dipesan. Berangkat pukul 11 malam sengaja kami pilih agar sampai di Ambon pagi. Selain bisa menghemat hotel, karena juga kami pilih lanjut ke Ora begitu landing di Ambon. Jadi tidak kesorean samapi di Ora. Butuh perjalanan darat dan kapal cepat untuk samapai di Ora yang terletak di Pulau Seram tersebut. Paket menginap di Ora Resort selama 3D2N pun telah kami pesan sebelumnya. Jadi begitu landing di Ambon akan ada driver yang menjemput untuk kemudian mengantar kami ke Pelabuhan Tulehu yang ada di Ambon.
Jadi kurang lebih begini rutenya:
1. Bandara Pattimura (Ambon)
2. Pelabuhan Tulehu
3. Pelabuhan Amahai (Pulau Seram)
4. Masohi
5. Desa Saleman (desa terakhir sebelum Ora)
6. Ora
Dari 1 ke 2 perjalanan darat sekitar 1,5 jam
Dari 2 ke 3 ferry 1,5-2 jam
Dari 3 ke 5 mobil 2,5 jam
Dari 5 ke 6 kapal kecil 15 menit Semua transportasi ke dan dari Ora (termasuk tiket VIP ferry) sudah disiapkan oleh Ora Beach Resort.
Tiba di Ora pukul 14.00 waktu setempat kami langung disambut salah satu pengelola OBR. Check in sebentar sambil minum sirup yg disajikan. Setelah itu kami beranjak menuju kamar laut sesuai pesanan. Jadi ada beberapa penginapan ya di Ora. Pilihannya ada dua, kamar darat dan kamar laut. Sebaiknya pilih kamar laut aja karena pemandangan langsung ke laut dan bisa berenang di depan kamar. Tarif lebih mahal kamar laut pastinya. Tapi tidak ada salahnya bukan mencoba pengalaman baru apalagi sudah jauh - jauh sampai di Ora.
Bagian belakang kamar laut |
Hari pertama tidak banyak yang dilakukan. Hanya jalan di tepi pantai dan selebihnya istirahat karena perjalanan panjang yang kami tempuh.
Bintang laut dengan pemandangan Kamar Laut Ora |
Tebing Batu |
Pantai di Air Belanda |
Hari ketiga di Ora kami packing barang-barang persiapan pulang ke Ambon. Usahakan sampai di Pelabuhan Masohi paling lambat setengah jam sebelum ferry berangkat. Jadwal setiap hari (kecuali minggu) ada 2, jam 8 dan jam 2 siang. Kami pun check out jam setengah 11 sambil berpamitan dengan pengelola OBR dengan pelayanannya yang setara hotel bintang 4. Good bye Ora! Thank you for the lovely memories!
Diambil oleh Pak Bobi |
No comments:
Post a Comment