Wednesday, February 14, 2018

Jalan - Jalan Di Ambon Part 1 : Ora

Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata Ambon? Pantai eksotis nya kah...atau orang asli Ambon yang terkenal vokal dengan gaya bicaranya yang khas....atau bisa jadi jenis pisang yang lezat...tidak jadi masalah karena setiap orang punya pengalaman masing - masing dengan kata tersebut.

Bagi saya, kota di sebelah paling timur Indonesia sebelum Papua itu menjadi destinasi impian saya di dalam negeri. Sudah lama berencana ingin ke "timur" lagi setelah pertama kalinya saya menginjakan kaki di timur Indonesia yaitu waktu ke Kupang dan Labuan Bajo. Ambon, ibu kota provinsi Maluku, memiliki letak geografis yang cukup unik karena dikelilingi Teluk Ambon jadi banyak ditemui pantai bagus disana. Oke jadi bertambah rasa penasaran saya.

Kali ini saya ditemani istri, Dita namanya. Sesama pecinta travelling, kami memutuskan Ambon untuk jalan - jalan pertama kali sebagai sepasang suami istri. You could say it a honeymoon trip 😉. Selayaknya budget traveller yang lain kami mulai hunting tiket murah dari jauh hari. Dari bandara internasional Soekarno Hatta cukup banyak rute penerbangan langsung ke Ambon. Akhirnya pilihan jatuh ke maskapai Garuda. Tiket seharga 1,3 juta OW berhasil dipesan. Berangkat pukul 11 malam sengaja kami pilih agar sampai di Ambon pagi. Selain bisa menghemat hotel, karena juga kami pilih lanjut ke Ora begitu landing di Ambon. Jadi tidak kesorean samapi di Ora. Butuh perjalanan darat dan kapal cepat untuk samapai di Ora yang terletak di Pulau Seram tersebut. Paket menginap di Ora Resort selama 3D2N pun telah kami pesan sebelumnya. Jadi begitu landing di Ambon akan ada driver yang menjemput untuk kemudian mengantar kami ke Pelabuhan Tulehu yang ada di Ambon.

Jadi kurang lebih begini rutenya:
1. Bandara Pattimura (Ambon)
2. Pelabuhan Tulehu 
3. Pelabuhan Amahai (Pulau Seram) 
4. Masohi 
5. Desa Saleman (desa terakhir sebelum Ora)
6. Ora

Dari 1 ke 2 perjalanan darat sekitar 1,5 jam
Dari 2 ke 3 ferry 1,5-2 jam 
Dari 3 ke 5 mobil 2,5 jam
Dari 5 ke 6 kapal kecil 15 menit 
Semua transportasi ke dan dari Ora (termasuk tiket VIP ferry) sudah disiapkan oleh Ora Beach Resort. 

Tiba di Ora pukul 14.00 waktu setempat kami langung disambut salah satu pengelola OBR. Check in sebentar sambil minum sirup yg disajikan. Setelah itu kami beranjak menuju kamar laut sesuai pesanan. Jadi ada beberapa penginapan ya di Ora. Pilihannya ada dua, kamar darat dan kamar laut. Sebaiknya pilih kamar laut aja karena pemandangan langsung ke laut dan bisa berenang di depan kamar. Tarif lebih mahal kamar laut pastinya. Tapi tidak ada salahnya bukan mencoba pengalaman baru apalagi sudah jauh - jauh sampai di Ora. 



Bagian belakang kamar laut

Hari pertama tidak banyak yang dilakukan. Hanya jalan di tepi pantai dan selebihnya istirahat karena perjalanan panjang yang kami tempuh. 

Bintang laut dengan pemandangan Kamar Laut Ora
Esok harinya, kami akan diajak island hopping oleh Pak Bobi. Ia adalah seorang warga desa seleman dan dengan kapal kecilnya akan mengantar turis yang datang menuju Ora. Pertama, kami akan melihat Tebing Batu. Disini berhenti untuk ambil foto. Hanya tebing besar yang menjulang tinggi dengan pondok di atas laut di depannya menjadikan tempat ini salah satu spot foto favorit di Ora. Dengan baiknya Pak Bobi menawarkan untuk mengambil foto kami. Setelah puas kami pindah ke tempat kedua yang ada di paket yaitu Air Belanda. Menurut Pak Bobi, disini adalah tempat pertemuan antara sungai dengan laut. Jadi bisa dilihat sumber mata air muncul dari dalam pasir yang menyembur keluar. 


Tebing Batu
Panas terik terasa sampai di kulit. Kami pun istirahat sebentar di gubuk milik warga. Melihat ayunan, Dita dengan semangat lari menghampirinya. Layaknya anak kecil melihat mainannya. Kami pun bermain sebentar sambil melihat pengunjung lain yang sedang menikmati pemandangan di sekitar Air Belanda. Dari kameranya bisa dibilang dia adalah seorang pecinta fauna. Lensa panjang lengkap dengan topi rimbanya. Saat bermain ayunan ia sedang mendekati kupu-kupu yang terbang.  



Pantai di Air Belanda
Waktu menunjukkan pukul 2, kami pun menyudahi trip hari ini dan kembali ke OBR. Tebing Batu dan Air Belanda termasuk dalam paket OBR jadi tidak perlu bayar lagi. Kecuali mau paket tambahan seperti Salawai dan Pulau Kelelawar, pengunjung akan dikenakan biaya tambahan. Cukup bilang saja ke pengelola OBR dan mereka akan mengatur paket tambahan tadi.

Hari ketiga di Ora kami packing barang-barang persiapan pulang ke Ambon. Usahakan sampai di Pelabuhan Masohi paling lambat setengah jam sebelum ferry berangkat. Jadwal setiap hari (kecuali minggu) ada 2, jam 8 dan jam 2 siang. Kami pun check out jam setengah 11 sambil berpamitan dengan pengelola OBR dengan pelayanannya yang setara hotel bintang 4. Good bye Ora! Thank you for the lovely memories!

Diambil oleh Pak Bobi

  



No comments:

Post a Comment